Sunday, April 30, 2017

Telur Dadar Gosong

Setiap hari, ibu selalu menyediakan kami sarapan dan makan malam. Pada suatu malam, ibu menghidangkan masakan sayur lodeh dan telur dadar yang gosong di depan meja ayah.

Saat itu saya menunggu ingin melihat apa reaksi ayah terhadap sajian dari ibu.

Ternyata ayah justru menyantap makanan yang disajikan tersebut dengan lahap sambil tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya hari ini di sekolah. Seolah tidak terjadi suatu apapun. Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya memperhatikan ayah menikmati lauk telor dadar yang gosong.

Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta maaf pada ayah karena telor dadar yang gosong itu.

Satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan, “Sayang, jangan khawatir, aku suka telor dadar yang gosong”.

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ucapan selamat tidur pada ayah. Pada kesempatan itu pula, saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telor dadar gosong yang tadi dihidangkan ibu?

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, “Nak, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah. Jadi dengan memakan telor dadar gosong tidak akan menyakiti siapa pun. Tahukah kamu nak, yang menyakiti hati seseorang itu adalah KATA-KATA KASAR,...!!!

Lalu ayah melanjutkan, "kamu tahu, hidup itu penuh dengan hal-hal dan orang-orang yang tidak sempurna. Ayah juga bukan orang yang terbaik dalam segala hal. Dengan demikian yang ayah lakukan adalah menerima kesalahan orang lain dan memilih untuk menghargai perbedaan. Ini adalah kunci terpenting untuk mewujudkan hubungan yang sehat dan harmonis. Hidup ini terlalu pendek untuk diisi dengan penyesalan dan kebencian. Cintai mereka yang memperlakukanmu dengan baik dan sayangi yang lainnya...".

Dari sekelumit kisah sewaktu kecil tersebut, membuat saya menjadi tersadar. Ingatlah pada pepatah, "Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....

Jalani hidup ini dengan keinsafan nurani.

Jangan terlalu perhitungan.

Jangan hanya mau menang sεndiri.

Jangan suka menyakiti sesama

Belajarlah, tiada hari tanpa kasih sayang.

Belajarlah, selalu berlapang dada dan mengalah.

Belajarlah, lepaskan beban hidup

Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan...

Tak ada dendam yang tak bisa terhapus...

Sahabat dan saudaraku....
Setiap detik hidup ini adalah berkah-Nya.

Tak ada satupun hal jelek yang dikaruniakan-Nya.

Tapi sudahkah kita bersyukur ??????

Tetap semangat-tetap sabar-tetap tersenyum...😊

Semoga jadi orang yang berkualitas

Semoga Hari ini, Besok, Lusa dan Seterusnya Penuh dengan Senyum Kegembiraan Sukses Lancar. Bahagia Dunia dan Akhirat.

Selamat menjalani hari-hari dengan penuh keceriaan, menerima apa adanya semua perbedaan dan kekurangan orang lain. Janganlah menghakimi orang lain, karena setiap orang itu tidak ada yang sempurna. Hanya Tuhanlah yang Maha Sempurna, Maha Adil. Selain itu, Tuhan adalah juga Maha Pemaaf, karena setiap kesalahan kita telah diampuni oleh-Nya. Jadi apakah kita juga tidak dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita?

No comments:

Post a Comment